Konser Coldplay di Jakarta: Aksi 1011 PA 212 Menolak, Tuntut Pembatalan

 Mempertanyakan Alasan di Balik Unjuk Rasa dan Tuntutan

Tidak terasa, konser Coldplay sebentar lagi akan digelar pada 15 Movember. Di tengah hiruk-pikuk drama politik kompleks akibat MK, kita hampir lupa bahwa Coldplay akan menggelar konser. Namun, PA 212 merencanakan aksi unjuk rasa menolak konser tersebut di depan Mabes Polri pada Jumat lalu.

Konser Coldplay di Jakarta: Aksi 1011 PA 212 Menolak, Tuntut Pembatalan


Aksi 1011: Tuntutan dan Alasan Menolak Konser

Dalam poster yang dibagikan oleh Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin, aksi unjuk rasa ini diberi judul 'Aksi 1011'. Tuntutan utama mereka adalah meminta pembatalan konser Coldplay di Jakarta, mengklaim bahwa konser tersebut mengkampanyekan LGBT.


"Kami tidak memiliki jaminan bahwa konser ini tidak akan menjadi ajang kampanye LGBT. Bahkan Menkopolhukam, yang sudah kami surati, malah menantang untuk menurunkan aparat demi menghalangi pembatalan konser yang dianggap tidak terlepas dari kampanye LGBT dengan atribut pelanginya yang tersebar di mana-mana," ungkap Novel Bamukmin.


Laporan Terhadap Mahfud Md dan Ancaman Aksi Besar-besaran

Selain unjuk rasa di depan Mabes Polri, mereka juga melaporkan Mahfud Md atas dugaan provokasi. "Kami melaporkan ke Mabes Polri karena ada indikasi kuat bahwa Menkopolhukam ini memprovokasi dan diduga memiliki kepentingan politik kelompoknya untuk mendukung Coldplay," ujar Bamukmin.


"Kami akan melaksanakan aksi besar-besaran, menggelar apel siaga umat Islam di parkir timur pada pagi hari, dan langsung bergerak ke GBK. Kemungkinan kami akan mengepung bandara atau hotel," tambahnya.


Pertanyaan Terhadap Motif PA 212

PA 212 muncul kembali. Jika melibatkan LGBT, mungkin banyak yang bungkam. Namun, apakah benar mereka hanya menentang Coldplay karena itu?


Tetapi kali ini motifnya sangat jelas. Saat ini, negara sedang bergejolak karena permainan konstitusi demi meloloskan satu orang ke pilpres. Hal ini berpotensi berbahaya, menciptakan darurat hukum. Kelompok yang haus kekuasaan berusaha mempertahankan dominasinya dengan berbagai cara.


Diamnya PA 212 dalam Krisis Konstitusi

Namun, mengapa PA 212 tidak melakukan demo terkait krisis konstitusi ini? Padahal, dalam kesempatan sebelumnya, mereka sering mengajukan tuntutan untuk lengserkan presiden. Kenapa mereka sekarang malah diam dan justru menggelar demo menentang konser Coldplay? Tujuan mereka jelas, dan siapa yang memimpin mereka?


Situasi sangat kritis, tapi PA 212 malah tidak turun ke jalan. Ini patut dipertanyakan. Ancaman mengepung hotel dan bandara juga terdengar lebih seperti aksi tanpa dasar daripada respons terhadap prioritas dan kegentingan.


Panggung atau Batu Loncatan Politik?

Mungkin PA 212 hanya mencari panggung atau menggunakan konser Coldplay sebagai batu loncatan untuk mendapatkan perhatian politik. Belakangan ini, mereka sepertinya kekurangan proyek demonstrasi karena kurangnya minat dari pihak lain.


Bagaimana pendapat Anda?




Post a Comment for "Konser Coldplay di Jakarta: Aksi 1011 PA 212 Menolak, Tuntut Pembatalan"